ULASAN CERITA PENDEK KAMAR MANDI MERTUA
A. ORIENTASI
Cerita pendek yang berjudul Kamar Mandi
Mertua merupakan maha karya yang ditulis oleh seorang penggiat literasi
bernama Mabruroh Qosim pada tanggal 1 Mei 2019 di ngodop.com . Menceritakan
persoalan rumah tangga yang dibumbui oleh kisah perselingkuhan antara suami
tokoh utama dengan mantan kekasihnya. Selain itu, si Tokoh Utama harus rela
hati menahan perihnya ketika harus menyusui bayi laki-laki yang diduga sebagai
buah cinta dari hubungan gelap mereka.
B. TAFSIRAN
Pada paragraf awal, penulis menceritakan tokoh
utama tengah mengamati sosok perempuan yang memiliki paras menawan dengan
hati-hati menelisik keadaan sekitar. Memastikan aman untuk meletakan sekotak
kardus yang sedari tadi dipeluknya erat.
Kecantikannya disempurnakan oleh status ekonomi kelas atas. Tak heran
jika perempuan itu bermalas-malasan dalam menjalani hidup dan lebih memilih
hidup dengan para lelaki yang dianggap sebagai benalu oleh ayahnya untuk
melampiaskan uforia jiwa.
Perempuan yang mengendap-ngendap di langit buta
itu bernama Sari. Yang tak lain ia adalah mantan dari suaminya_Marbun. Penulis
pun menggambarkan secara gamblang sosok seperti apa watak tokoh Sari melalui
narasi dari tokoh utama. Tak lupa pula penulis menggambarkan kondisi kamar
mandi mertuanya yang terlihat kotor, sempit dan usang. Hanya diterangi dengan
bohlam berdaya sepuluh watt. Jelas nampak remang-remang.
Rupanya penulis pun tak kehabisan akal, pada
pertengahan paragraf, pembaca akan dikejutkan dengan satu konflik yaitu
penemuan seorang bayi laki-laki di dalam kardus oleh Mertuanya. Hal itu tentu
saja membuat geger warga sekitar termasuk si Tokoh Utama. Namun, langkahnya enggan
menghampiri, sang tokoh utama pun memilih untuk tetap berdiam diri di balik
gorden lantas melangkah pergi berniat melanjutkan mimpi.
Dalam
cerita ini penulis menuliskan beberapa kegiatan yang biasa disalah gunakan atau
hanya sekedar menyalurkan birahi manusia, tanpa memikirkan betapa kotor dan
joroknya tempat pembuangan hajat itu. Terlebih penulis menceritakan kisah
terlarang di balik dinding kamar mandi mertua yang menyimpan segudang rahasia.
Pada paragraf akhir, penulis kembali
mengejutkan pembaca dengan membumbui cerita tersebut dengan gejolak cinta
terlarang antara suami si Tokoh Utama dengan perempuan bernama Sari. Acap kali si
Tokoh Utama menyaksikan sepasang kekasih yang tentu bukanlah pasangan suami
istri itu telah menggiring nafsu untuk masuk ke tempat kotor milik Mertuanya
itu.
Dengan polos Ibu Mertua meminta si Tokoh Utama
untuk memberikan ASI kepada bayi mungil itu. Dengan cepat si tokoh utama
menolak ketika ia mulai mengetahui bahwa
bayi laki-laki mungil itu merupakan buah cinta Marbun dengan Sari. Amarah si
Tokoh Utama kian membludak. Ia pun meluapkan emosi kepada sang Ibu Mertua yang
sedari tadi memasang wajah kalimpasingan.
Terdapat tiga tokoh aktif dalam cerita pendek
ini diantaranya Maryani sebagai tokoh utama, penulis menggunakan sudut pandang “aku”
yang serba tahu, Sari yang diceritakan sebagai tokoh antagonis dan Ibu Mertua
sebagai tokoh pendukung cerita.
Alur yang digunakan dalam cerita pendek Kamar
mandi Mertua adalah alur maju. Cerita pendek ini mengambil setting masa sekarang
(modern) berlatar di negara Indonesia.
C. EVALUASI
Sisi menarik dari cerita pendek ini yaitu
pengolahan tema yang sudah populer menjadi sebuah tulisan yang dikemas dengan
apik oleh penulis sehingga pembaca tidak dibuat bosan dengan konten tulisan
tersebut. Dengan menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca, maka
maksud dan pesan moral yang disampaikan oleh penulis dapat dicerna dengan mudah
oleh pembaca.
Meskipun menggunakan gaya bahasa yang
tidak sulit dipahami, nampaknya cerpen ini kurang cocok bagi pembaca dengan
tarap usia dibawah 20 tahun, terlebih bagi remaja yang mulai memasuki usia
pubertas. Karena, cerpen ini mengangkat tema permasalahan rumah tangga yang
tentu saja usia pubertas belum begitu cocok dengan konten dewasa.
Di balik kesempurnaan cerita pendek maha
karya penulis luar biasa ini ternyata masih terdapat kekurangan diantaranya;
judul cerpen yang dirasa kurang menarik minat para pembaca, alangkah lebih
menariknya jika menggunakan sedikit sentuhan majas, ending dari ceritanya
pun kurang menarik, sehingga kurang begitu menggaet kepuasan pembaca. Penulis pun
kurang membubuhkan pendidikan moral baik untuk usia remaja khususnya, tulisan
ini juga tidak cocok dibaca oleh semua usia. Cakupannya lebih sempit. Hal ini
tentu dilihat berdasarkan tema yang diangkat oleh penulis. Selebihnya cerita
pendek ini adalah cerpen yang dapat membuat pembaca berkali-kali menganggukkan
kepala. Membenarkan makna tersirat dalam cerita.
D. RANGKUMAN
Terlepas dari itu semua cerita pendek ini
memuat beberapa pesan moral yang tidak disampaikan secara langsung oleh penulis.
Penggambaran alur cerita yang dikemas secara apik memberikan kesan tersendiri
bagi pembaca.
Jika penasaran dengan keunikan cerita
pendek ini, silahkan klik link berikut http://www.ngodop.com/art/17/Kamar-Mandi-Mertua