Sabtu, 16 November 2019


ULASAN CERITA PENDEK KAMAR MANDI MERTUA

A.   ORIENTASI

Cerita pendek yang berjudul Kamar Mandi Mertua merupakan maha karya yang ditulis oleh seorang penggiat literasi bernama Mabruroh Qosim pada tanggal 1 Mei 2019 di ngodop.com . Menceritakan persoalan rumah tangga yang dibumbui oleh kisah perselingkuhan antara suami tokoh utama dengan mantan kekasihnya. Selain itu, si Tokoh Utama harus rela hati menahan perihnya ketika harus menyusui bayi laki-laki yang diduga sebagai buah cinta dari hubungan gelap mereka.

B.   TAFSIRAN

Pada paragraf awal, penulis menceritakan tokoh utama tengah mengamati sosok perempuan yang memiliki paras menawan dengan hati-hati menelisik keadaan sekitar. Memastikan aman untuk meletakan sekotak kardus yang sedari tadi dipeluknya erat.  Kecantikannya disempurnakan oleh status ekonomi kelas atas. Tak heran jika perempuan itu bermalas-malasan dalam menjalani hidup dan lebih memilih hidup dengan para lelaki yang dianggap sebagai benalu oleh ayahnya untuk melampiaskan uforia jiwa.

Perempuan yang mengendap-ngendap di langit buta itu bernama Sari. Yang tak lain ia adalah mantan dari suaminya_Marbun. Penulis pun menggambarkan secara gamblang sosok seperti apa watak tokoh Sari melalui narasi dari tokoh utama. Tak lupa pula penulis menggambarkan kondisi kamar mandi mertuanya yang terlihat kotor, sempit dan usang. Hanya diterangi dengan bohlam berdaya sepuluh watt. Jelas nampak remang-remang.

Rupanya penulis pun tak kehabisan akal, pada pertengahan paragraf, pembaca akan dikejutkan dengan satu konflik yaitu penemuan seorang bayi laki-laki di dalam kardus oleh Mertuanya. Hal itu tentu saja membuat geger warga sekitar termasuk si Tokoh Utama. Namun, langkahnya enggan menghampiri, sang tokoh utama pun memilih untuk tetap berdiam diri di balik gorden lantas melangkah pergi berniat melanjutkan mimpi.

            Dalam cerita ini penulis menuliskan beberapa kegiatan yang biasa disalah gunakan atau hanya sekedar menyalurkan birahi manusia, tanpa memikirkan betapa kotor dan joroknya tempat pembuangan hajat itu. Terlebih penulis menceritakan kisah terlarang di balik dinding kamar mandi mertua yang menyimpan segudang rahasia.  

Pada paragraf akhir, penulis kembali mengejutkan pembaca dengan membumbui cerita tersebut dengan gejolak cinta terlarang antara suami si Tokoh Utama dengan perempuan bernama Sari. Acap kali si Tokoh Utama menyaksikan sepasang kekasih yang tentu bukanlah pasangan suami istri itu telah menggiring nafsu untuk masuk ke tempat kotor milik Mertuanya itu.

Dengan polos Ibu Mertua meminta si Tokoh Utama untuk memberikan ASI kepada bayi mungil itu. Dengan cepat si tokoh utama menolak  ketika ia mulai mengetahui bahwa bayi laki-laki mungil itu merupakan buah cinta Marbun dengan Sari. Amarah si Tokoh Utama kian membludak. Ia pun meluapkan emosi kepada sang Ibu Mertua yang sedari tadi memasang wajah kalimpasingan.

Terdapat tiga tokoh aktif dalam cerita pendek ini diantaranya Maryani sebagai tokoh utama, penulis menggunakan sudut pandang “aku” yang serba tahu, Sari yang diceritakan sebagai tokoh antagonis dan Ibu Mertua sebagai tokoh pendukung cerita.

Alur yang digunakan dalam cerita pendek Kamar mandi Mertua adalah alur maju. Cerita pendek ini mengambil setting masa sekarang (modern) berlatar di negara Indonesia.

C.   EVALUASI

Sisi menarik dari cerita pendek ini yaitu pengolahan tema yang sudah populer menjadi sebuah tulisan yang dikemas dengan apik oleh penulis sehingga pembaca tidak dibuat bosan dengan konten tulisan tersebut. Dengan menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca, maka maksud dan pesan moral yang disampaikan oleh penulis dapat dicerna dengan mudah oleh pembaca.

Meskipun menggunakan gaya bahasa yang tidak sulit dipahami, nampaknya cerpen ini kurang cocok bagi pembaca dengan tarap usia dibawah 20 tahun, terlebih bagi remaja yang mulai memasuki usia pubertas. Karena, cerpen ini mengangkat tema permasalahan rumah tangga yang tentu saja usia pubertas belum begitu cocok dengan konten dewasa.

Di balik kesempurnaan cerita pendek maha karya penulis luar biasa ini ternyata masih terdapat kekurangan diantaranya; judul cerpen yang dirasa kurang menarik minat para pembaca, alangkah lebih menariknya jika menggunakan sedikit sentuhan majas, ending dari ceritanya pun kurang menarik, sehingga kurang begitu menggaet kepuasan pembaca. Penulis pun kurang membubuhkan pendidikan moral baik untuk usia remaja khususnya, tulisan ini juga tidak cocok dibaca oleh semua usia. Cakupannya lebih sempit. Hal ini tentu dilihat berdasarkan tema yang diangkat oleh penulis. Selebihnya cerita pendek ini adalah cerpen yang dapat membuat pembaca berkali-kali menganggukkan kepala. Membenarkan makna tersirat dalam cerita.

D.   RANGKUMAN

Terlepas dari itu semua cerita pendek ini memuat beberapa pesan moral yang tidak disampaikan secara langsung oleh penulis. Penggambaran alur cerita yang dikemas secara apik memberikan kesan tersendiri bagi pembaca.

Jika penasaran dengan keunikan cerita pendek ini, silahkan klik link berikut http://www.ngodop.com/art/17/Kamar-Mandi-Mertua


1 komentar:

ULASAN CERITA PENDEK KAMAR MANDI MERTUA A.    ORIENTASI Cerita pendek yang berjudul Kamar Mandi Mertua merupakan maha karya yang ...