Pesilat Ramah itu Bukan Teroris
“Nama saya Muhammad Azwar Ibrahim dan saya
bukan teroris” Begitulah celotehnya ketika memperkenalkan diri. Bukan maksud
apa-apa, tentu hal ini dilakukan agar orang lain dengan mudah mengenal sosoknya yang guyonan. Pemilik
nama itu lahir di Sukabumi pada 23 November 1993, putra keempat dari pasangan
Bapak Hidayat dan Ibu Cacah. Beliau adalah pelestari warisan budaya Indonesia
dalam bidang seni bela diri pencak silat.
Mempunyai tiga orang kakak tak lantas
membuatnya bermanja-manja apalagi selalu merengek minta dibelikan jajan. Sampai
saat ini beliau mampu berdiri sendiri. Berprofesi sebagai seorang staff
administrasi Pabrik Garment. Beliau pun sempat berprofesi sebagai Guru Pembina ekstrakulikuler
Pencak silat di MI BPPI Nangela pada tahun 2012-2013 dan sempat berkecimpung di
dunia Tata usaha (TU) pada tahun 2013 meskipun tidak berlangsung lama, hanya
sekitar satu bulan.
Selain sibuk bekerja rupanya beliau aktif
dalam komunitas menulis yang diantaranya Kelas Menulis Perpustakaan (KMP)
Sukabumi dan Komunitas One Day One Post (ODOP). Perlahan kehebatan karya-karyanya mulai diakui oleh semua orang.
Tak heran jika ia dijuluki sebagai pelestari
warisan budaya Indonesia, terbukti dengan sederet prestasi yang berhasil
ditorehkan diantaranya; Juara 1 Rampang Mulok Silat Sukabumi di GOR
Gelanggang, Cisaat pada tahun 2010 dan juara 2 tanding kelas H, kejuaraan
pencak silat se-Kabupaten Sukabumi pada tahun 2011. Nikmat luar biasa datang dari Allah swt. diusianya yang mulai beranjak
dewasa, berkat keuletan dan kegigihannya ia berhasil mendapat beasiswa di
Universitas Terbuka, Bogor. Sungguh pencapaian yang mengagumkan. Dengan
menganut prinsip hidup “Tak ada rotan akar pun jadi” lah beliau memaknai
kehidupan.
Pengalaman terbesar bagi seorang Azwar Ibrahim
adalam menikah. Karena, baginya menikah merupakan penyempurna sebagian iman dan
menjadi sebuah ladang ibadah kepada Alla swt. Pernikahan pun diraih dengan cara
yang sangat indah, terhindar dari perkara zina. Jelas tanpa pacaran, yang beliau
lakukan adalah berta’aruf sesuai anjuran syariat Islam. Atas kehendak Allah
swt. akhirnya beliau mengakhiri masa lajangnya dengan mempersunting Fitri Rahmah
sosok wanita tangguh yang aktif dalam berbagai kegiatan literasi. Keduanya dianugerahi
malaikat kecil yang bernama Khaulah Azda El Ibrahim.
Hal yang ingin ia perjuangkan ialah menerapkan
nilai-nilai kejujuran dan peradaban khususnya kepada diri sendiri, umumnya
kepada generasi muda saat ini.
Satu hal yang menarik dari sosok Azwar yaitu
keramahtamahannya yang luar biasa. Ia dapat merangkul semua kalangan. Menggiring
mereka kedalam kawah canda yang menyemburkan gelak tawa.
Terimakasih yang tak terhingga kepada Kang Ibrahim Dutinov beserta istri tercinta Teh Fitri Rahmah, tak terlupa juga Dede Khaulah. Dorongan dari Akang dan Teteh ini begitu berarti bagi Selvi. Mohon maaf tidak dicantumkan foto, karena sesuai permintaan. Hehe.
#KMP2SMI
#KOMUNITASODOPBACTH7
#PEKAN8ODOP
#TANTANGAN2BIOGRAFI
#TANTANGAN2BIOGRAFI
#PartnerKangAzwarIbrahimGroupSapporo
#DAY57
Mantap dan komplit k
BalasHapusHehe. Terimakasih Kak Erlina sudah mampir
HapusDijamin baper pas nulis tentang nikah😂 #padahalymahyangbacaya🙈
BalasHapusAkangnya keren pisan (y)
Ahaha tau aja nih Kak Nia. Iya itu impian Slepi juga/ Semoga saja ya kak hehe
Hapus