Genre Romance bagi Penulis Beragama Islam
Genre
romance merupakan genre yang paling memikat para predator baper. Predator baper biasanya
berusia mulai dari 12-18 tahun. Terkadang diusia 19-25 tahun pun masih ada
yang setia menjadi predator baper. Terlebih bagi mereka yang tengah mengarungi
masa-masa pubertas_genre ini amat diminati dibandingkan dengan genre-genre lainnya.
Tidak percaya? Kita tengok maha karya dari para penulis Indonesia yang laris
manis diburu oleh para predator baper yang berhasil menarik pembacanya hingga
difilmkan_genre ini mengandung magnet yang luar biasa bagi para pembaca.
Tema
genre romantis yang paling diincar oleh predator baper itu biasanya seputar
anak sekolahan_jatuh cinta, benci jadi cinta, sahabat jadi cinta, cinta
segitiga, cinta bertepuk sebelah tangan dan kehilangan cinta. Meluncurkan kisah
percintaan masa SMA adalah jurus jitu untuk menarik minat baca generasi
milenial yang saat ini mulai berkurang.
Namun
ada satu hal yang terlupa ketika menulis genre romantis ini, sering kali kita
temui ada diantara penulis yang menyelipkan cerita romantis dengan adegan mesra
atau bahkan erotis. Tidak salah memang karena itu hak si penulis. Namun ketika berbicara
hukum agama Islam tentu hal itu tidak baik juga. Terlebih dalam cerita tersebut
terdapat unsur perjinahan yang dilarang oleh agama. Khususnya untuk para
penulis yang beragama Islam harus pintar-pintar menyelipkan adegan romantis dalam
koridor kewajaran. Jangan sampai menghalalkan yang haram demi meraup
pundi-pundi uang dan ketenaran.
Novel
romance Islami saat ini memang tidak sepopuler novel-novel romantis yang lain. Mungkin
saja terkesan membosankan bagi mereka yang tidak biasa, bagi saya novel
romantis dengan nuansa Islami memiliki hati tersendiri, merasuk hangat dalam jiwa
yang sepi, terasa nyata ketika memejamkan mata, berharap menjadi tokoh utama.
Ini
adalah tantangan bagi saya. Bagaimana menyuguhkan
sebuah cerita romantis yang tidak mengenyampingkan nilai-nilai Islam. Mengajak
para pembaca untuk lebih memahami aturan Islam yang mengharamkan segala bentuk
perzinahan.
Saya
memilih genre ini tidak lain untuk mengajak dan mengetuk para pembaca agar
lebih dekat dengan Islam. Melakukan pendekatan melalui alur yang semoga saja
dapat menginspirasi, menjauhkan dari pikiran tidak sehat yang siap menggerogoti.
Bukan maksud menasihati hanya saja saya pun membutuhkan teman untuk berintrospeksi.
#KMP2SMI#ODOPBACTH7
#KOMUNITASODOP
Waah keren😍
BalasHapusaduh jadi malu hihi. Makasih kak ya Allah semoga menjadi doa ya kak hii
BalasHapusbeneran keren Kak.
BalasHapustulisannya bagus banget
Waaah udah pake banget aja nih akang komennya. Aduh tutup muka merah hihi.
BalasHapusAlasan yang luar biasaa, semangat kak..
BalasHapushihi makasih kak udah mau baca. Siap semangat kakak
HapusSemangaaat ...
BalasHapusIsy1, gambarnya yg bikin baper 😂😁
Iya kak Selvi juga baper hihi
HapusPredator kalau tidak salah itu konotasinya negatif. Kalau gak salah lho ya. Misal predator anak. Lebih smooth kalau di ganti penikmat.
BalasHapusMaksud saya itu berburu kak hihi menurut istilah Bahasa Biologi. Aduh ngaco ya hihi
HapusKeren kk^^ cerita romance emang bikin baper.
BalasHapusAlhamdulillah semoga menjadi doa ya kak. Iya saya sepakat kak. hiii
Hapuslanjuut kak... udah tau segmen pembacanya juga.. keren..
BalasHapussiap lanjut kak hihi. Aamiin kak
Hapusudah sehu inimah hihi semangat teh
BalasHapusAduh Ya Allah masih jauh say. Siap semanagt teteh hiii
Hapushehehee mengena sekali nih :)
BalasHapusAlhamdulillah hihi. Semangat terooos kak salam literasi dari Selvi domisili Sukabumi hiii
HapusMantap!
BalasHapusAammiin kak semoga menjadi doa ya kak hihi
HapusKena dah, manpis mantap Pisan hehe
BalasHapusWaduh muncul yang baru nih manpis boleh dong di copy ahihi. aamin kang semoga menjadi doa ya kang hiii
HapusWah2... mangat seeee tth😇
BalasHapusSiap siap siap semangat hiii
Hapus