SI
TAMPAN SANG KUASA
“Anak-anak
Ibu mau Tanya. Menurut kalian orang sukses itu orang yang seperti apa? ” Tanya Ibu
guru.
“Orang yang banyak uang bu!” jawab Dion.
“Salah bu! Sukses itu orang yang punya jabatan
tinggi!” timpal Revan.
“Loh kok salah? Benerlah. Kalau punya uang
banyak kamu gak akan sengsara, hidup kamu pasti bahagia. Iya kan bu?”
“Ah menurutku jabatanlah yang menunjukan orang itu
sukses atau enggak, percuma saja banyak uang kalau kedudukannya masih rendahan.”
Sanggah Revan.
“Aku setuju pendapatmu Revan.” Teman sebangkunya
angkat suara.
Sementara siswa lain terdiam santai, asik
berbincang dengan teman sebangku. Tidak memerhatikan dari masing-masing
pendapat. Seakan acuh tak acuh. Hanya satu atau dua siswa yang merespon
tanggapan.
“Ah bagiku tetap sukses itu kalau kita banyak
uang. Kau ikut siapa Daffa?” Tanya Dion pada teman sebangkunya.
“E…e...aku…aku…aku gak tau Dion.” Jawab Daffa
gugup.
“Kau kan sahabatku!” Bisiknya.
“Daffa memilih pendapatku. Silahkan yang
lainnya poting jawaban siapa yang paling benar” Dion mewakili.
“Heh! kamu curang. Daffa saja belum memilih kamu
sudah memaksanya untuk memilihmu! Bu gimana ini?” Revan tidak terima atas
perampasan hak suara Daffa.
Ibu guru tersenyum.
“Baiklah anak-anak silahkan ada pendapat lain?”
Tanya Ibu guru kepada siswa lain yang hanya menatap tak peduli.
Pemandangan ironis ditampakan begitu gamblang. Siswa
kelas sembilan SMP itu seolah-olah tidak menyadari akan kehadiran guru di kelas.
Sebagian dari mereka memainkan apa saja yang ada di depannya. Mengganggu teman
dan ada di antara mereka yang sesekali
mondar-mandir dari bangku satu ke bangku yang lain untuk sekedar menanyakan
hal-hal diluar materi pembelajaran.
“Halo?!” Tanya Ibu guru menaikan volumenya.
“Hay” jawab mereka setengah malas.
“Bisa kita lanjutkan?”
“Bisa.” Jawab mereka serentak.
Brakk!!!
Pintu dibuka dengan kerasnya.
“Oy ke kantin yuk!” Ajak Jaki. Satu kakinya tertahan
diluar kelas.
Suasana tiba-tiba menjadi gaduh oleh celotehan Jaki. Remaja yang memiliki ketampanan selevel dengan aktor drama korea. Begitulah komentar gadis-gadis bucin di sekolahnya. Mengagetkan semua termasuk Ibu guru yang tengah fokus membimbing peserta didik
dalam melaksanakan diskusi.
“Silahkan duduk Jaki. Kita sedang diskusi hari
ini”
“Saya laper Bu, mau ke kantin dulu” jawab Jaki
tanpa beban.
“Nanti ya kan belum istirahat. Ayo diskusi dulu”
suara lembutnya tetap bertahan.
“Ah saya gak suka diskusi-diskusi Bu.”
“Loh kenapa? Justru dengan diskusi kita bisa
melatih pemikiran menjadi luas”
“Kayak lapangan aja si Ibu mah.” Sambil mengacak
rambutnya.
Ibu guru tersenyum.
“Kalo kita berpendapat bakalan dikasih apa
emangnya bu?” Tanya Jaki dengan tampang pongahnya sembari melangkahkan kaki
menuju bangku pojok kesayangan.
“Pendapat kami perlu penghargaan juga Bu. Kan
segala sesuatu yang dihasilkan dari pemikiran itu harus ada imbalannya bu. Ya gak
temen-temen?” sambungnya.
“Em…baiklah-baiklah kalau itu mau kalian, Ibu
akan memberikan sesuatu yang istimewa untuk kalian yang mengemukakan pendapat.
Hayooo…siapa lagi?” Ibu guru tetap sabar menghadapi sikap mereka.
“Nah gitu kan jadi asik Bu diskusinya iya gak
hey?!” Jaki menuntut dukung teman kelasnya.
Ajaib. Suara Jaki berhasil merebut perhatian
teman kelasnya. Wajar saja ia adalah ketua geng sekolah sekaligus anak pemilik
Yayasan. Ia pun bisa datang ke sekolah
kapan saja. Sampai saat ini belum ada guru yang berani menghukum atau
memanggilnya karena masalah yang dibuat oleh si Anak Pemilik Yayasan. Seolah-olah
tenaga pendidik di Yayasan tersebut pun menutup mata dan telinga dengan tingkah polah negatifnya.
“Kita lanjutkan ya anak-anak. Oke jadi orang
sukses itu yang seperti apa sih?”
“Saya…saya bu…” dengan percaya diri siswa
berkaca mata minus itu mengangkat tangan.
“Sukses itu orang yang paling banyak ilmunya,
karena harta dan jabatan itu bisa diraih dengan ilmu Bu.” Jelasnya.
“Saya tidak setuju Bu. Orang sukses itu adalah
orang yang perutnya buncit Bu!” Jaki menjawab dengan pasti.
Semua siswa mengangguk-ngangguk menafsirkan
perkataan Jaki. Ibu guru terkekeh. Suasana kembali ramai oleh tawa yang
menggelegar.
#KMP2SMI#ODOPBACTH7
#KOMUNITASODOP
Kayak Felem Thailand nih . Seru endingnya belum ketebak. Tapi Yg ini lebih edukatif pastinya
BalasHapusWah film mana tuh kang? hehe
BalasHapus