Cinta monyet turut melengkapi
alur kehidupanku. Kisah percintaan yang menggelitik jika diingat masa kini
dengan panggilan sayang yang terkesan ‘alay’. Sudah sepatutnya aku mengucapkan
terimakasih kepada facebook yang telah berkenan menjadi saksi. Jempol tangan
kananku mondar-mandir di layar digital maha karya Vietnam untuk sesekali menyeret
kronologi tahun 2014 untuk mengorek kenangan lama. Ah, itulah wanita. Munculah deretan
postingan masa itu.
“Ahaha…gila ih alay banget”
Tanganku membanting bantal kesayangan.
Sebuah postingan yang
menyampaikan rasa rinduku pada dia. Ya, dia yang sekarang telah menjadi
mantanku. Jangan salah, postingan ungkapan rindu sedang hitsnya pada
masa itu. Wajar saja anak lulusan SMP, lagi puncak-puncaknya pubertas mulai
meniti masa SMA yang sering dianggap masa-masa paling indah rupanya mendorongku
untuk menemukan keindahan itu. Yah, apalagi kalau bukan keindahan cinta. Pikirku
melayang menuju masa lampau. Masa-masa konyol bersama sang mantan.
Kala itu, tengah sibuk-sibuknya masa ta’aruf
dalam istilah lain Masa Orientasi Sekolah (MOS) di SMA. Dengan malu aku katakan
ia jatuh hati padaku. Mungkin saja karena kebetulan kita satu kelompok, ia
lebih sering memerhatikanku. Ah sudahlah, selebihnya aku tak tahu.
Namanya Rikza Septia. Seorang remaja laki-laki
berusia lima belas tahun dengan paras yang imut. Benar-benar imut berpadu padan
dengan alis hitam tebal serta telinganya yang caplang. Bahkan saking imutnya
ketika kita memutuskan untuk jadian aku memanggilnya dengan sebutan Monyet Lucu
yang dipelesetkan menjadi Onyet Unyu. Sebuah panggilan sayang yang dianggap
mesra pada masa itu. Kalau dipikir-pikir di masa sekarang panggilan itu amat
kasar dengan memanggilnya ‘Monyet’. Kocaknya ia pun memanggilku dengan sebutan
Kelinci Dekil. Aku tidak tersinggung sama sekali, karena kekuatan cinta buta
menutup rapat cacatnya. Tak henti aku tertawa ketika teringat.
Kalaulah masa kini panggilan
tersebut masih berlaku, mungkin aku sudah dicap sebagai anak alay 90’an. Namun,
aku menemukan hikmah dib alik itu semua, yaitu tentang kelapangan hati. Begitu
mudah menerima pandangan jika terselip cinta kasih. Aku meyakinkan diri bahwa panggilan
itu akan selalu berkesan sampai tiada hari.
#KMP2SMI
#ODOPBACTH7
#KOMUNITASODOP
#DAY20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar