Sabtu, 28 September 2019


Onyet Unyu


Cinta monyet turut melengkapi alur kehidupanku. Kisah percintaan yang menggelitik jika diingat masa kini dengan panggilan sayang yang terkesan ‘alay’. Sudah sepatutnya aku mengucapkan terimakasih kepada facebook yang telah berkenan menjadi saksi. Jempol tangan kananku mondar-mandir di layar digital maha karya Vietnam untuk sesekali menyeret kronologi tahun 2014 untuk mengorek kenangan lama. Ah, itulah wanita. Munculah deretan postingan masa itu.

“Ahaha…gila ih alay banget” Tanganku membanting bantal kesayangan.

Sebuah postingan yang menyampaikan rasa rinduku pada dia. Ya, dia yang sekarang telah menjadi mantanku. Jangan salah, postingan ungkapan rindu sedang hitsnya pada masa itu. Wajar saja anak lulusan SMP, lagi puncak-puncaknya pubertas mulai meniti masa SMA yang sering dianggap masa-masa paling indah rupanya mendorongku untuk menemukan keindahan itu. Yah, apalagi kalau bukan keindahan cinta. Pikirku melayang menuju masa lampau. Masa-masa konyol bersama sang mantan.

   Kala itu, tengah sibuk-sibuknya masa ta’aruf dalam istilah lain Masa Orientasi Sekolah (MOS) di SMA. Dengan malu aku katakan ia jatuh hati padaku. Mungkin saja karena kebetulan kita satu kelompok, ia lebih sering memerhatikanku. Ah sudahlah, selebihnya aku tak tahu.

 Namanya Rikza Septia. Seorang remaja laki-laki berusia lima belas tahun dengan paras yang imut. Benar-benar imut berpadu padan dengan alis hitam tebal serta telinganya yang caplang. Bahkan saking imutnya ketika kita memutuskan untuk jadian aku memanggilnya dengan sebutan Monyet Lucu yang dipelesetkan menjadi Onyet Unyu. Sebuah panggilan sayang yang dianggap mesra pada masa itu. Kalau dipikir-pikir di masa sekarang panggilan itu amat kasar dengan memanggilnya ‘Monyet’. Kocaknya ia pun memanggilku dengan sebutan Kelinci Dekil. Aku tidak tersinggung sama sekali, karena kekuatan cinta buta menutup rapat cacatnya. Tak henti aku tertawa ketika teringat.

Kalaulah masa kini panggilan tersebut masih berlaku, mungkin aku sudah dicap sebagai anak alay 90’an. Namun, aku menemukan hikmah dib alik itu semua, yaitu tentang kelapangan hati. Begitu mudah menerima pandangan jika terselip cinta kasih. Aku meyakinkan diri bahwa panggilan itu akan selalu berkesan sampai tiada hari.   



#KMP2SMI

#ODOPBACTH7

#KOMUNITASODOP

#DAY20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ULASAN CERITA PENDEK KAMAR MANDI MERTUA A.    ORIENTASI Cerita pendek yang berjudul Kamar Mandi Mertua merupakan maha karya yang ...