Kamis, 03 Oktober 2019



Goresan Penantang Narkoba


Narkoba masih menjadi primadona bagi orang-orang yang tengah dicumbu derita. Ada banyak hal lain yang membuatnya semakin diburu oleh mereka. Ya, mereka sang penikmat dosa. Dibalik melimpahnya harta, tingginya kedudukan dan jabatan tersimpan cerita yang membuatku terperangah. Tidak percaya. Kali ini kau menang karena mereka lebih memilihmu dibanding goresanku, kau hebat dalam menaburkan candu kehancuran, kau sukses membuat penikmatmu melayang bebas di ranah halusinasinya sendiri, kau bahkan sukses membuat pengedar laknat itu menjadi jutawan.

Untuk kau yang saat ini tengah berkeliaran bebas. Harap bersiap-siap. Aku akan datang menghadang. Akan aku buktikan goresanku akan mengalahkanmu, imaginasiku akan menghancurkan candumu. Kau tenang-tenang saja dulu, dengan begitu aku akan menyelinap masuk kedalam pikiran penikmatmu.

Aku tidak sendiri, aku lahir ditangan seorang wanita muda yang gemar menyentuhku dengan alat-alat andalanya sedari dulu. Pensil, spidol, drawing pen, kuas, pensil warna, crayon, cat air serta sketch book adalah alat-alat yang sering wanita muda itu gunakan untuk membuatku. Akan aku alihkan perhatian dan pikiran mereka yang tengah dicumbu derita itu kepadaku, meluapkan emosinya kepadaku, membiarkan imaginasinya berkeliaran bebas hingga dapat menghasilkan sebuah karya bukan menyebabkan terkurung dipenjara atau terkubur dialam baka.

Aku selalu berhasil membuat wanita muda itu tersenyum bangkit saat ia terjatuh, saat ia benar-benar terjebak dalam zona lingkar merah yang membuatnya terhenti tak tau arah. Aku pun berhasil membuat orang-orang disekitar wanita muda itu mendapatkan kebahagiaan yang serupa. Aku berharap akan ada lebih dari ribuan bahkan jutaan orang yang menjadikanku sebagai teman yang siap menampung lembar derita. Tumpahkan dan luapkanlah semua.  Aku yakin, semua orang dapat membuatku. Pemikiran yang salah jika kau mengatakan “Aku tidak bisa menggambar” kau melupakan goresan karyamu di masa Sekolah Dasar. Ketika gurumu meminta untuk membuat peta, membuat lukisan alam dan lainnya. Aku telah hadir melalui pensil di tangan kecilmu. Apakah itu kurang membuktikan kalau kau diberikan potensi untuk membuatku?

Aku tidak menuntut hasil karyamu setingkat dengan pelukis-pelukis terkenal itu. Kalaupun kau tetap tidak mau membuatku, warnailah aku. Kekanak-kanakan? Siapa bilang. Banyak pelukis diluaran sana yang menghasilkan pundi-pundi uang dan menjadi jutawan berhasil menyaingi para pengedar itu bahkan lebih dari apa yang kita tau. Jika kau tidak percaya goresanku dapat menenangkan hati dan pikiranmu, buktikan dan tanyakan saja kepada wanita muda yang lebih jauh mengenalku. Selvi Febriani. Dialah wanita muda penggugah rinduku.



#KMP2SMI

#ODOPBACTH7

#KOMUNITASODOP

4 komentar:

ULASAN CERITA PENDEK KAMAR MANDI MERTUA A.    ORIENTASI Cerita pendek yang berjudul Kamar Mandi Mertua merupakan maha karya yang ...