PREDATOR
WI-FI NGODOP
Senja mulai menggelap, sederet awan
putih mengasingkan diri. Hujan renyai mulai berjatuhan. Petir belingsatan
berkolaborasi dengan gemuruh amukan guntur. Bangunan berlantai tiga jelas
menyepi, para kaum yang sering disebut intelek berhamburan serta-merta membawa
pikirannya masing-masing. Kecuali perempuan yang tengah menatap perantara
mimpinya. Tak mempedulikan keadaan sekitar, otaknya masih sibuk berkutat dengan
layar monitor. Bagaimana tidak, ia hanyut oleh alunan shalawat yang baru-baru
ini dipopulerkan beberapa youtuber cantik. Diruangan pojok perempuan
yang sering dijuluki sebagai predator wi-fi terduduk seorang diri.
“Kullulquluubi….illal habibi….hemm…hemm..”
Sesekali ia mengikuti irama sang Youtuber cantik itu. Kepalanya bergilir
ke kiri kekanan. Tangannya sempat ogah-ogahan menyentuh kembali papan keyboard.
Keasikan. Untung saja, perempuan itu menyadari kewajibannya untuk memposting
sebuah tulisan di sebuah komunitas menulis.
Tanpa
sadar adzan maghrib berkumandang dengan lantang. Ia terkejut bukan main. Beruntung
ia sedang halangan, jadi ia bisa meneruskan kegiatan walaupun sedikit kagok.
Ia
bergegas menuruni tangga berburu wi-fi di gedung lain untuk memposting karya tulisnya, namun kali ini
Allah swt. rupanya memberikan ujian tangga kesuksesan. Seketika lampu gedung
mati. Gerimis masih awet sejak tadi.
“Araghhh!!! Please ya Allah, Rab-ku, jangan lama-lama mati lampunya, aku belum
posting tulisan hari ini” menengadah memohon pengertian.
Meskipun
cahaya berebut dengan gelap jari-jemari perempuan itu masih merayap, kembali
Berkutat dengan papan keyboard. Terdengar seperti hentakan kaki pasukan
baris-berbaris. Dadanya naik turun, bola mata hitam kecoklatan menatap lurus
layar monitor, lantas gigi kelincinya menggigit bibir yang beberapa detik lalu
mengerucut.
“Haduh!
Ayolah tersambung wi-Fi please…please bantu aku…” lirihnya.
Tid!
“Lagi ngapain Teh?” tanya teman angkatan
tanpa turun dari motor maticnya
“Eh?
Enggak. Hehe” jawabnya tanpa melirik. Masa bodo dia siapa. Ia tetap fokus
memandangi kursor yang berputar seolah-olah meledek usahanya.
“Duluan
ya Teh”
Ah
suara itu lagi. Gerutunya dalam hati. Kali ini ia pun terpaksa
melirik. Ia terkejut. Menutup muka merah.
“Oh
tidak…tidak…tidak….” Ia kesal telah bersikap tidak sopan kepada dia yang tengah
melesat jauh.
“Ya
ampun kerudung gue please Mbak…” ia berkaca pada layar monitor, menatap betapa
kacaunya penampilan senja kali ini.
Tidak
lama setelah kepergian lelaki berparas menyenangkan itu. Ia kembali dikejutkan
oleh seorang dosen idolanya di kampus.
“Lagi
ngapain Vi?” tanya beliau tersenyum sambil melangkah.
“Emm..lagi
mau ngeposting tulisan Kang. Hehe” memamerkan deretan gigi putihnya. Ia pun
melakukan hal yang sama, melontarkan keramahtamahan. Kang adalah sebuah
panggilan untuk para pendidik di Yayasan Al-Masthuriyah.
“Wiihh…hebat!”
salah satu jempol tangannya diangkat.
“Aamiin
Kang. Masyaallah terimakasih Kang” jawabku.
Karena tidak mendapatkan jaringan
wi-fi, dengan menyesal ia memboyong bawaannya ke dalam ransel kesayangan. Ia memutuskan
untuk tetap mencari jaringan wi- Fi meski hujan angin mulai terasa dinginnya. Menyemai hamparan tanah.
Ia berjalan setengah berlari. Laptop dibawa dengan hati-hati. Tibalah ia di sebuah gedung yang sering dirumorkan banyak hantu gadis-gadis sekolah yang menyeramkan. Begitulah kata penggosip handal yang rupawan. Kepalanya saat ini sama sekali tidak memikirkan hal-hal yang dapat
mengganggu konsentrasi.
“Ya Allah belum tersambung juga
wi-Finya. Tolong ya Allah astagfirullahaladzim” lirih predator wi-fi
sampai tak sadar menitikkan air mata.
Beberapa menit kemudian, rupanya Allah memberikan
jalan yang mudah untuknya.
“Yeah alhamdulillah
akhirnya aku bisa ngeposting tulisan hari ini” matanya berbinar, tangisan haru sesenggukkan.
One
Day One Post (ODOP) merupakan komunitas menulis yang berhasil membuat
semangat juang menulisnya kian mengembang. Ia ingat betul bagaimana proses ia
bisa terdaftar dikomunitas yang luar biasa hebatnya. Ia tersenyum mantap
menemukan tujuan hidup.
Terimakasih
One Day One Post (ODOP). Pukul 23 : 59 WIB senantiasa akan dirindukan.
#KMP2SMI
#KOMUNITASODOPBACTH7
#DAY51
Keren banget perjuangannya (y)
BalasHapusAamiin, kita kan selalu bersama di ODOP InsyaAllah ;)
Akan selalu terkennag kak hee dan isnyaallah tidak akan disia-siakan.
HapusBlm kena balapan posting.. bakalan makin banyak ini cerita klo udh kena 🤣🤣
BalasHapusAahahah iya? Waah jadi penasaran gimana tuh kak?
Hapus