Senin, 28 Oktober 2019


PREDATOR WI-FI NGODOP


          Senja mulai menggelap, sederet awan putih mengasingkan diri. Hujan renyai mulai berjatuhan. Petir belingsatan berkolaborasi dengan gemuruh amukan guntur. Bangunan berlantai tiga jelas menyepi, para kaum yang sering disebut intelek berhamburan serta-merta membawa pikirannya masing-masing. Kecuali perempuan yang tengah menatap perantara mimpinya. Tak mempedulikan keadaan sekitar, otaknya masih sibuk berkutat dengan layar monitor. Bagaimana tidak, ia hanyut oleh alunan shalawat yang baru-baru ini dipopulerkan beberapa youtuber cantik. Diruangan pojok perempuan yang sering dijuluki sebagai predator wi-fi terduduk seorang diri.

          Kullulquluubi….illal habibi….hemm…hemm..” Sesekali ia mengikuti irama sang Youtuber cantik itu. Kepalanya bergilir ke kiri kekanan. Tangannya sempat ogah-ogahan menyentuh kembali papan keyboard. Keasikan. Untung saja, perempuan itu menyadari kewajibannya untuk memposting sebuah tulisan di sebuah komunitas menulis.

Tanpa sadar adzan maghrib berkumandang dengan lantang. Ia terkejut bukan main. Beruntung ia sedang halangan, jadi ia bisa meneruskan kegiatan walaupun sedikit kagok.

Ia bergegas menuruni tangga berburu wi-fi di gedung lain untuk  memposting karya tulisnya, namun kali ini Allah swt. rupanya memberikan ujian tangga kesuksesan. Seketika lampu gedung mati. Gerimis masih awet sejak tadi.

 “Araghhh!!! Please ya Allah, Rab-ku,  jangan lama-lama mati lampunya, aku belum posting tulisan hari ini” menengadah memohon pengertian.    

Meskipun cahaya berebut dengan gelap jari-jemari perempuan itu masih merayap, kembali Berkutat dengan papan keyboard. Terdengar seperti hentakan kaki pasukan baris-berbaris. Dadanya naik turun, bola mata hitam kecoklatan menatap lurus layar monitor, lantas gigi kelincinya menggigit bibir yang beberapa detik lalu mengerucut.

“Haduh! Ayolah tersambung wi-Fi please…please bantu aku…” lirihnya.

Tid!

          “Lagi ngapain Teh?” tanya teman angkatan tanpa turun dari motor maticnya

“Eh? Enggak. Hehe” jawabnya tanpa melirik. Masa bodo dia siapa. Ia tetap fokus memandangi kursor yang berputar seolah-olah meledek usahanya.

“Duluan ya Teh”

Ah suara itu lagi. Gerutunya dalam hati. Kali ini ia pun terpaksa melirik. Ia terkejut. Menutup muka merah.

“Oh tidak…tidak…tidak….” Ia kesal telah bersikap tidak sopan kepada dia yang tengah melesat jauh.

“Ya ampun kerudung gue please Mbak…” ia berkaca pada layar monitor, menatap betapa kacaunya penampilan senja kali ini.

Tidak lama setelah kepergian lelaki berparas menyenangkan itu. Ia kembali dikejutkan oleh seorang dosen idolanya di kampus.

“Lagi ngapain Vi?” tanya beliau tersenyum sambil melangkah.

“Emm..lagi mau ngeposting tulisan Kang. Hehe” memamerkan deretan gigi putihnya. Ia pun melakukan hal yang sama, melontarkan keramahtamahan. Kang adalah sebuah panggilan untuk para pendidik di Yayasan Al-Masthuriyah.

“Wiihh…hebat!” salah satu jempol tangannya diangkat.

“Aamiin Kang. Masyaallah terimakasih Kang” jawabku.

          Karena tidak mendapatkan jaringan wi-fi, dengan menyesal ia memboyong bawaannya ke dalam ransel kesayangan. Ia memutuskan untuk tetap mencari jaringan wi- Fi meski hujan angin mulai terasa dinginnya. Menyemai hamparan tanah.

         Ia berjalan setengah berlari. Laptop dibawa dengan hati-hati. Tibalah ia di sebuah gedung yang sering dirumorkan banyak hantu gadis-gadis sekolah yang menyeramkan. Begitulah kata penggosip handal yang rupawan. Kepalanya saat ini sama sekali tidak memikirkan hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi.

          “Ya Allah belum tersambung juga wi-Finya. Tolong ya Allah astagfirullahaladzim” lirih predator wi-fi sampai tak sadar menitikkan air mata.

           Beberapa menit kemudian, rupanya Allah memberikan jalan yang mudah untuknya.

“Yeah alhamdulillah akhirnya aku bisa ngeposting tulisan hari ini” matanya berbinar, tangisan haru sesenggukkan.

One Day One Post (ODOP) merupakan komunitas menulis yang berhasil membuat semangat juang menulisnya kian mengembang. Ia ingat betul bagaimana proses ia bisa terdaftar dikomunitas yang luar biasa hebatnya. Ia tersenyum mantap menemukan tujuan hidup.

Terimakasih One Day One Post (ODOP). Pukul 23 : 59 WIB senantiasa akan dirindukan.



#KMP2SMI

#KOMUNITASODOPBACTH7

#DAY51

4 komentar:

  1. Keren banget perjuangannya (y)
    Aamiin, kita kan selalu bersama di ODOP InsyaAllah ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akan selalu terkennag kak hee dan isnyaallah tidak akan disia-siakan.

      Hapus
  2. Blm kena balapan posting.. bakalan makin banyak ini cerita klo udh kena 🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aahahah iya? Waah jadi penasaran gimana tuh kak?

      Hapus

ULASAN CERITA PENDEK KAMAR MANDI MERTUA A.    ORIENTASI Cerita pendek yang berjudul Kamar Mandi Mertua merupakan maha karya yang ...