Menjaring Waktu
EPISODE 3 :
Cukup
dengan tatapan Wiky, Nela pun menurut. Karena, Wiky adalah cinta pertama Nela.
Tidak peduli seberapa banyak selingkuhannya, ia tetap mencintai sosok remaja
yang memiliki ketampanan bak aktor korea itu. Di hati Nela hanya ada Wiky, Wiky
dan Wiky. Entah apa yang membuatnya tergila-gila. Satria hitam itu melaju
dengan cepat.
“Lo mau
bawa gue kemana?” Tanya Nela penasaran.
“Gak
usah banyak bacot”
“Lo
jangan egois Wik. Gue masih ada acara sama temen-temen gue”
Tak ada
jawaban. Wiky menambah kecepatan lajunya. Mereka mulai menyusuri pesisir pantai
yang nampak sepi.
Dua
puluh menit berlalu, akhirnya Wiky memarkirkan motor.
“Maksud
lo apa bawa gue ke hutan belantara gini? Lo mau bunuh gue?”
“Iya kalo
gue niat”
“Saraf
lu!” Sambil memukul kepala Wiky.
Nela
resah, ia bingung harus berbuat apa. Ia terus memikirkan hal buruk menimpanya.
Imaginasinya melayang membayangkan tubuh mungil yang diseret, dikuliti atau
bahkan dimutilasi oleh Wiky.
Argh…!!!
Kalau kayak gini bisa jadi arwah gentayangan gue. Ucapnya dalam hati. Ia berusaha menepis
pikiran itu.
“Woy
bengong aja lu” Sahut Wiky sambil memainkan pisaunya.
Sontak
Nela kaget.
“Ma…a…a…u…nga…pain
lo!” Nela semakin ketakutan.
“Gue
disini bang!” teriak Wiky kepada dua orang laki-laki dengan perawakannya yang
kekar.
“Mereka
siapa Wiky?” bisik Nela.
Namun,
lagi-lagi Wiky tidak menjawab.
“Widih…makin
keren aja lu bang” sapa Wiky.
“Gak usah
basa-basi. Mana barangnya?” tanya laki-laki itu.
“Et dah.
Santai aja lah bang. Nih barangnya” Wiky melirik kearah Nela.
“Lu
yakin barangnya asli?”
“Asli
lah bang. Cobain aja” sambil menyerahkan pisau kepada laki-laki itu.
“Sialan!
Lu mau jual gue?” tanya Nela kesal.
Wiky
hanya tersenyum.
“ Kalo
lu berani macem-macem. Kelar idup lo!” sambil menarik tanagn Nela dengan kasar
dan menyeretnya. Nela meronta. Tapi
percuma saja, usahanya sia-sia. Nela semakin gelisah pikirannya tak karuan.
“ Wiky
lo manfaatin gue?!”
“ Lu
bakalan aman, kalo lu gak banyak tingkah!”
Dari
arah belakang laki-laki itu melingkarkan tangannya dileher Nela. Nafasnya
tercekat, tubuhnya bergetar hebat ketika tangan laki-laki itu mulai mengangkat
pisaunya dan sreeet…!!!
“Aaa…!!!”
Jerit Nela.
Suara
itu berasal dari tas selempang Nela. Laki-laki itu merobek tasnya. Ternyata ia
hanya menginginkan barang haram yang ada di dalam tas Nela. Dengan kasar
laki-laki itu mendorongnya. Ia terjatuh. Tanpa meliriknya lagi, kedua laki-laki
itu melangkah pergi.
“ Woy!
Balikin!” teriak Nela.
Nela
terkulai lemas. Isak tangisnya membuat Wiky tak tahan lagi mendengarnya. Ia pun
merangkulnya.
“ Udah
ah jangan lebay dong Yang” Goda Wiky sambil mengacak rambut Nela.
“Maksud
lo apa? Manfaatin gue?”
“
Candaan gue asik ya?”
“Wiky!”
Bentak Nela.
“ Haha…lo
itu ngegemesin ya kalo lagi ketakutan tadi” celetuk Wiky berusaha mencairkan
suasana.
“ Wiky!!!”
bentak Nela semakin murka.
“Apa?”
“ Tu
barang mau dipake sama anak-anak”
“Buat
nambah stamina saat tawuran?” Ejek Wiky.
“Lo tu
ngeselin bangte ya”
“ Tapi
sayang kan? Hehe…”
“ Udah
deh. Jelasin mereka tuh siapa?”
“ Temen”
“ Ada
urusan apa?”
“Cuma
silaturahmi”
“ Wiky!
Gue serius!”
“Gue
enggak” Wiky tersenyum.
“Gak
ngaruh ya ngomong sama lo” dengan kesal Nela beranjak pergi.
“
Kemana?”
“Markas!”
“Ya udah
gue anterin” Sambil menarik tangan Nela menyuruhnya menaiki motornya. Sepanjang
perjalanan pikiran Nela dipenuhi berbagai macam pertanyaan. Ia bingung harus
bagaimana berhadapan dengan bos dan teman-temannya.
Semua
ini gara-gara Wiky. Gerutunya dalam hati.
Dengan sengaja Wiky membawa motornya sangat
pelan. Sehingga membuat Nela semakin kesal. Ia terus saja mengganggu Nela
dengan tingkah jailnya. Mulai dari ngegas secara tiba-tiba, membawa motor
seolah-olah bannya kempes, hingga pura-pura kehabisan bensin dan Wiky menyuruh
Nela mendorong motornya.
“Lo
bener-bener pengen gue mati ya?”
“Mereka
tuh yang mau mati” Dari kejauhan Wiky menunjuk kearah sekelompok siswa SMK yang
sedang tawuran.
#KMP2SMI
#KOMUNITASODOP
#ODOPBACTH7
#DAY29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar